Jejak Samuel (Denta Dimesia)

 Jejak Samuel


Di lembar sunyi kutemukan kisah,

tentang Samuel, penjelajah resah.

Langkahnya luka, matanya nyala

membelah gelap dengan cahaya.


Ia bukan pahlawan bersenjata baja,

hanya jiwa yang haus makna.

Di antara bisu dan suara dusta,

Samuel menulis dengan hati yang nyata.


Kota-kota menatapnya dingin,

tapi hatinya tetap bening.

Tak gentar ia melawan sepi,

meski cinta kadang pergi.


Novel ini bukan sekadar cerita,

ia cermin dari luka yang nyata.

Samuel—bukan hanya tokoh biasa,

ia simbol dari jiwa yang tak menyerah pada dunia.

Comments